Rabu, 30 Maret 2011

RUMAH PANGGUNG

Rumah panggung sebenarnya bukan merupakan gaya arsitektur yang baru. Sejak zaman dulu, arsitektur tradisional Indonesia sudah menerapkan arsitektur rumah panggung ini, seperti rumah-rumah tradisional orang melayu. (Sumatera bagian tengah). Pada waktu itu area kolong lebih banyak digunakan untuk area 'service' seperti dapur, kamar mandi dan km/wc, bahkan ada yang memelihara ternak di kolong tersebut.
Walaupun rumah panggung ini merupakan rumah tradisional, tetapi prinsip-prinsip rumah panggung ini masih bisa digunakan ntuk desain rumah modern. Ada seorang klien yang ingin membangun rumah dan dia mempunyai kebiasaan mengundang sanak keluarganya untuk datang dan bercengkerama di rumahnya, sementara rumahnya kecil. Agak susah membagi area yang sifatnya publik dan yang bersifat privat. Maka saya mengusulkan adalah prinsip rumah rumah panggung. Bagian bawah ‘plong' semacam hall besar untuk area berkumpul dan bagian atas untuk area privat keluarga. Jadi kedua pihak saling tidak terganggu.
Tentu saja rumah panggung sekarang lebih bersifat modern dan simple. Tidak seperti rumah-rumah tradisional pada umumnya. Dengan demikian kesan kuno jauh dari bayangan.
Pembagian ruang-ruang di rumah panggung pada prinsipnya sama saja dengan rumah biasa. Yang membedakannya hanya bagian bawah saja. Di rumah biasa ada banyak ruang penyekat, tetapi untuk rumah panggung ruang bawahnya diusahakan sesedikit mungkin dinding penyekatnya. Ruang bawah (kolong) ini dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menampung orang banyak seperti mengadakan arisan, perayaan ulang tahun atau perayaan hari besar tertentu. Jadi kita tidak perlu bingung lagi menempatkan tamu-tamu walaupun lahannya terbatas. Rumah panggung adalah salah satu pendekatannya.

0 komentar:

Posting Komentar